Kamis, 06 November 2008

Peluang Lobster Air Tawar Sidrap

PELUANG BISNIS
BUDIDAYA LOBSTER, PELUANG PENGHASILAN TAMBAHAN

oleh: Kaharuddin M.Fx


“Side Job...” atau akrab kita kenal dengan pekerjaan yang dapat menghasilkan di luar penghasilan tetap, agaknya sudah menjadi trend masyarakat di kota-kota besar, bahkan saat ini sudah menjadi tuntutan demi menunjang kebutuhan hidup. Salah satu alternatif dari sekian banyak pilihan, budidaya udang lobster air tawar merupakan peluang usaha mandiri baik dalam skala kecil, menengah maupun besar sebagai penghasilan tambahan.Saat ini perkembangan budidaya udang lobster air tawar mulai ramai “diburu” sebagian masyarakat karena disamping memiliki nilai untuk diperdagangkan, juga dapat dimanfaatkan sebagai udang hias berkat keunikan warna tubuh biru lautnya yang biasanya hanya dapat didapati pada ikan.
Karakteristik lainnya yang menarik dari udang lobster air tawar yang di negara asalnya Queensland, Australia disebut Cherax Quadricarinatus atau Red Claw, karena dapat hidup di berbagai habitat, tidak mudah stress dan tidak mudah terserang penyakit, cenderung tinggi produktivitasnya pada suhu 20-240 C yang artinya sesuai dengan iklim di Indonesia, dapat berkembang mencapai berat tubuh 500 gram dengan panjang sekitar 50 cm, mampu hidup selama 5 tahun serta sang betina mampu bertelur sebanyak empat kali dalam setahun dan menghasilkan ribuan butir telur sampai menetas menjadi benih udang.
Jika menarik perbandingan, pembiakan udang lobster air tawar jauh lebih mudah daripada udang windu maupun udang galah. Hal itu dapat dilihat dan teknik budidaya yang diterapkan lebih sederhana, sehingga memungkinkan dilakukan oleh siapa saja. Lobster air tawar dibudidayakan di akuarium maupun di kolam dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Sementara proses pembudidayaan udang windu atau udang galah membutuhkan teknik khusus serta lahan yang luas.
Dalam proses perkembangbiakannya, lobster betina setelah melalui pembuahan pejantannya, bisa mengerami telur hingga menetas selama 1,5 bulan dan setiap kali bertelur jumlah benih yang menetas mencapai 150 sampai 800 ekor, tergantung usia lobster tersebut. Selanjutnya, dalam jangka waktu 6 sampai 7 bulan, benih yang sudah menetas akan mengalami proses pembesaran menjadi lobster dewasa yang siap dijadikan induk atau siap dikonsumsi.
Satu hal yang menjadi perhatian dan kebutuhan utama dalam budidaya lobster air tawar ini adalah air. Beberapa sumber air tawar yang dapat digunakan dapat berasal dan sumur atau air tanah ataupun air hasil sulingan. Namun, apabila air yang digunakan berasal dan hasil penyulingan, harus diperhatikan kualitasnya yakni kadar keasaman (pH), suhu, kadar kesadahan (dH), kandungan oksigen (O2) serta kandungan kartoondioksida (CO2). Dengan kata lain, bila air menggunakan hasil sulingan, seyogyanya menggunakan peralatan penjernih atau filter air.
Dalam hal pemberian makanan, lobster air tawar juga tergolong mudah. Di habitat asalnya, lobster ini merupakan pemakan segala (omnivora). Bahan-bahan hewani dan nabati sangat disukainya. Cacing sutera, cacing air, cacing tanah dan plankton adalah jenis makanan favorit lobster air tawar. Sementara bahan nabati yang dapat diberikan adalah tanaman air seperti lumut dan akar selada air. Selain pakan alami segar, lobster air tawar juga menyukai pakan buatan terutama pelet Namun, yang perlu diingat, pemberian makan sebaiknya dilakukan secara teratur karena lobster air tawar memiliki sifat kanibal terutama bila kekurangan pakan.Analisis Usaha
Untuk memulai usaha budidaya lobster air tawar, modal yang dikeluarkan terbilang relatif terjangkau oleh siapapun. Dimisalkan, budidaya lobster untuk skala kecil saja (home industri), estimasi modal yang dikeluarkan tidak lebih dari 2.250.000 ribu rupiah dengan rincian sebagai berikut:Biaya investasi:
· Induk 2 set ( 3 ekor jantan & 5 betina) ……………… Rp. 350.000,-
· Pembuatan bak ukuran 1m x 2m x 50cm …………Rp. 350.000,-
ukuran 100cm x 50cm x 45cm ……………………Rp. 300.000,-
· Aerator …………………………………………………Rp. 100.000,-
· Pompa Gelembung udara …………………………Rp. 50.000,-
· Pipa paralon ukuran 0,5- 2 inch ………………Rp. 50.000,-
· Pakan selama 6 bulan ± …………………………Rp. 200.000,-
Total ………………………………………………………Rp. 1.400.000,-
Hasil jual benih:
Perhitungan didasarkan apabila dalam waktu 6 bulan, 5 ekor induk betina dapat menetaskan benih per ekornya 150 ekor saja, berarti hasil yang diperoleh : 150 ekor x 5 induk x 2000 per ekornya ........... Rp. 1.500.000,- yang berarti, akan diperoleh penghasilan 250 ribu setiap bulannya.
Dari hasil analisis usaha diatas, terlihat bahwa investasi yang dikeluarkan berbanding Jauh lebih menguntungkan dari hasil yang didapatkan. Bisa dibayangkan apabila usaha lobster air tawar tersebut di buat dalam skala menengah atau yang lebih besar lagi. Terlebih, selama proses pembenihan sampai penjualan, tidak memerlukan perhatian ekstra, karena kita tidak perlu meninggalkan pekerjaan tetap ataupun keluarga di rumah.
Selain dan sisi budidaya yang cukup sederhana, berkembangnya usaha lobster air tawar karena tingginya permintaan pasar baik dalam keadaan hidup maupun beku untuk dikonsumsi. Berdasarkan pengalaman dan beberapa pengusaha lobster, hampir dapat dipastikan sejumlah masyarakat mancanegara seperti Jepang, Hongkong, Cina, Taiwan, Korea, Singapura bahkan Australia, sangat tinggi dalam mengkonsumsi lobster. Atau kalau anda sempat mengunjungi restaurant terutama di hotel-hotel berbintang, menu tobster menjadi makanan favorit, baik dalam bentuk sup, nuggets atau campuran salad.
Mengkonsumsi lobster air tawar dianggap lebih menyehatkan dibandingkan dengan makanan laut lainnya, karena ukurannya yang lebih besar dari udang galah atau udang windu, rasa gurih maupun kenyalnya juga melebihi lobster laut, memiliki kandungan lemak, kolesterol dan garam yang rendah serta memiliki kandungan zeng cukup tinggi yang dapat meningkatkan vitalitas pada manusia. Dengan kata lain, zat gizi yang terkandung dalam daging lobster air tawar juga dapat memperbaiki sel tubuh yang rusak. Bagaimana..., anda tertarik..??!©
Membiakkan Si CApit Merah yang tak 'Rewel'
Banyak yang mengira, lobster sebagai jenis udang yang hanya bisa berkembang biak di lautan. Padahal komoditas yang sering menjadi menu eksklusif di hotel-hotel dan restoran ternama ini juga memiliki jenis yang bisa dibiakkan di air tawar. Dengan bentuk dan warnanya yang menarik, selain sebagai sajian hidangan, lobster juga banyak dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium.
Budidaya lobster atau biasa dikenal si capit merah bisa dilirik sebagai salah satu pilihan bisnis. Prospek bisnis udang lobster terbilang bagus lantaran harganya yang tinggi dan pasarnya yang masih terbuka lebar. Permintaan pasar domestik dan ekspor untuk komoditas ini terbilang tinggi, sementara produksi masih terbatas. Budidaya lobster bisa dilakukan dalam bentuk usaha pembenihan, penyediaan indukan, dan pembesaran LAT (lobster air tawar).
Terdapat beberapa jenis lobster air tawar yang bisa diternakkan. Diantaranya Cherax quadricaiwatus atau biasa disebut red claw, Cherax destructor yang berasal dari Australia. dan Procambarus clarkii yang merupakan spesies asli perairan payau di Lousiana, Amerika Serikat. Sementara lobster asal Indonesia sendiri yang telah berhasil dibiakkan adalah Cherax monticola dan C. lorentzi.
Tiap jenis lobster memiliki kemampuan reproduksi telur yang berbeda. Secara rata-rata, sekali bertelur, seekor lobster betina dewasa yang berkualitas baik mampu menghasilkan sekitar 800 anakan. Sedangkan umur panen konsumsi antara 5-6 bulan sejak terlur menetas. Sementara kebanyakan benih LAT harga jualnya dihitung per centimeter. Untuk LAT jenis red clow ini harganya rata-rata Rp 1.000 per centimeter.
Ambil salah satu contoh, jenis Quadricaiwatus atau red clow yang terbilang lebih unggul dalam bereproduksi. Rata-rata produksi red clow mencapai 300 - 400 telur pada usia dua tahun. Dan ketika berusia lima tahun lebih red clow mengalami produksi maksimal mencapai 1400 telur.
Red clow sangat cocok hidup di lingkungan dengan temperatur air 18 - 260C, kesadahan 10-200 dan pH 7-8. Saat dewasa keluarga crustaceae ini mencapai bobot 300 g lebih dengan panjang berkisar sekitar 20 cm apabila dibiakkan di akuarium dan 35cm bila dibiakkan di alam.
Balik Modal Kurang Dari 6 Bulan
Budidaya lobster dengan modal tidak terlalu besar bisa dimulai dengan usaha pembibitan. Seperti yang dijalankan oleh Kemuning Farm, sebuah usaha lobster skala UKM (Usaha Kecil Menengah) di bilangan Pamulang yang dimulai dengan pembibitan sebelum masuk ke usaha pembesaran. Menurut Arief, pengelola budidaya Kemuning Farm, dengan berbekal aquarium kecil, lahan secukupnya, rak dan stearefoam, usaha pembibitan lobster bisa dimulai. Selanjutnya Kemuning Farm melanjutkan ke usaha pembesaran. Menurut pengalaman Arif, budidaya udang lobster tidak membutuhkan perawatan yang sulit. “Perawatannya gampang, baik untuk pembibitan maupun pembesaran,” ujar Arief.
Usaha LAT juga terbukti tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan. Kemuning Farm mencatat Brek Even Point (BEP) hanya dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan. Sementara itu untuk mengantisipasi tercukupinya jumlah pasokan permintaan, maka maka usaha yang didirikan pada awal 2006 tersebut membuat sistem plasma. (SH)

Jika anda berminat untuk mencoba bisnis Lobster Air Tawar asal Australia, silahkan hubungi saya di:

Jl. Andi Nohong No.51 , Panreng ( depan Mesjid " Nurul Ganggawa " ),
Sidenreng Rappang
Sulsel 91652
Tlp.0421-95048
Hp. 081342663856 ( Simpati ) / 085696817723 ( IM3 )